Manfaat Dan Keistimewaan Mengkaji Siroh (Sejarah) Nabi Saw Dan Keluarga Sucinya
Rasulullah Saw dan keluarga sucinya sebagai teladan yang baik merupakan pribadi yang harus kita ketahui perjalanan hidupnya sejak lahir hingga wafat. Mengetahui sejarah mereka merupakan satu keharusan bagi umat karena mereka adalah perantara dan penafsir sejati Alquran baik melalui lisan maupun perbuatan. Sehingga tidaklah mungkin kita dapat memahami ajaran agama kita tanpa mengetahui sejarah kehidupan mereka.
Oleh karena itu, kaum muslimin sejak dahulu kala telah sibuk mempelajari siroh Rasulullah Saw dan keluarga sucinya dengan merekam kejadian-kejadian yang terjadi pada kehidupan mereka serta bersungguh-sungguh menukil hal-hal tersebut dengan penukilan yang teliti dan akurat baik dalam buku-buku hadits dan siroh, atau dalam disiplin ilmu yang lain.
Sudah tidak diragukan lagi bahwa sejarah (siroh) maksumin merupakan bidang yang sangat penting yang digeluti kaum muslimin dahulu dan sekarang, karena itu merupakan aplikasi kongkrit dari syariat Ilahi dan penjelas hukum-hukumnya. Dari sini muncullah perhatian yang sangat besar dari kalangan ulama Islam untuk mempelajari, meneliti, dan menulis buku-buku dan referensi sejarah mereka, dengan berbagai macam metode penulisan dan penelitian yang mereka pakai sehingga memberikan gambaran yang jelas.
MANFAAT MEMPELAJARI SIROH MAKSUMIN KHUSUSNYA NABI SAW
Adapun manfaat dari mengkaji Sirah Maksumin termasuk sirah nabawiyah ini di antaranya adalah:
- Mendapatkan dan menemukan aplikasi kongkrit (pengejawantahan) dari hukum-hukum Islam yang terkandung dalam ayat-ayat Alquran dan hadits-hadits Nabi dalam ragam bidang kehidupan.
- Mencontoh Rasulullah Saw menuntut seorang untuk mengetahui sifat-sifat dan keadaan kehidupan beliau Saw dalam segala bidang kehidupan karena beliau adalah suri teladan yang baik yang harus dicontoh. Sebagaimana irman Allah SWT.
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ اْلأَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. [Al Ahzab : 21]
- Mencontoh dan mengikuti Rasulullah Saw merupakan tanda kecintaan seseorang terhadap Allah SWT dan yang melakukannya akan mendapatkan kecintaan Allah dan ampunan-Nya, sebagaimana firman Allah SWT:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورُُ رَّحِيمُ
Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[Al Imran :31]
- Mendapatkan dan menemui dalil-dalil mukjizat yang dapat menguatkan dan menambah iman.
- Dalam siroh Rasulullah Saw terdapat pelajaran dan nasehat serta hikmah-hikmah yang bisa diambil oleh semua muslim baik penguasa atau rakyat untuk membentuk manusia yang baik.
- Siroh Rasulullah Saw merupakan gambaran contoh yang tinggi yang dimiliki seorang manusia yang sempurna dari segala sisi.
- Siroh Rasulullah Saw berisikan pelajaran-pelajaran yang banyak bagi segala lapisan masyarakat manusia dan meringankan mereka dalam menghadapi segala cobaan dan ujian hidup yang mereka hadapi.
- Membantu memahami Alquran dan sunnah Rasulullah Saw.
- Mendapatkan banyak pengetahuan yang benar tentang bermacam-macam ilmu-ilmu keislaman berupa aqidah, syariat, akhlaq, tafsir, hadits, politik, pendidikan dan sosial kemasyarakatan dan yang lain-lainnya.
- Mengenal sebab turunnya ayat-ayat Alquran dan korelasi ucapan-ucapan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya.
- Mengenal nasikh dan mansukh dalam Alquran dan hadits
- Menanamkan kecintaan kepada Rasulullah Saw. Pepatah mengatakan; tak kenal maka tak sayang. Melalui kajian sirohnya kita berupaya mengenal lalu menyayangi.
KEISTIMEWAAN SIROH NABI SAW
Siroh Rasulullah merupakan siroh (sejarah) yang memiliki banyak keistimewaan sehingga terasa nikmat untuk dipelajari dan ditelaah dibandingkan dengan siroh-siroh yang lainnya. Di antara keistimewaan siroh Rasulullah Saw adalah sebagai berikut:
- Siroh Rasulullah Saw merupakan siroh yang paling absah dan otentik, karena siroh Rasulullah Saw sampai kepada kita melalu jalan penyampaian yang teliti.Keistimewaan ini tidak terdapat pada siroh selain beliau Saw. Kita lihat siroh Nabi Musa as telah tercampur antara kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi pada beliau dengan hal-hal yang dimasukkan oleh orang Yahudi dari penyimpangan dan kesesatan, sehingga kita tidak bisa menjadikan Taurot sebagai sumber pengambilan siroh beliau as yang akurat dan benar. Demikian juga siroh Nabi Isa as karena beredarnya injil-injil yang banyak yang tidak sama isi kitab yang satu dengan yang lainnya.
- Kehidupan Rasulullah Sawa adalah kehidupan yang sangat jelas dalam setiap marhalahnya (tahapan), sejak pernikahan orang tua beliau sampai wafatnya mereka, sehingga dapat diketahui kelahirannya, masa kecil dan remajanya, kehidupannya sebelum kenabian dan setelah kenabian sampai wafatnya beliau, sehingga berkata seorang pengkritik barat (orientalis) : ”Sesungguhnya Muhammad Saw adalah satu-satunya orang yang dilahirkan (jelas seperti) terangnya sinar matahari”.
- Sesungguhnya siroh Rasulullah Saw menceritakan siroh seorang manusia yang dimuliakan Allah sebagai Rasul dengan tidak mengeluarkannya dari sifat kemanusiaannya dan tidak ada padanya dongeng-dongeng yang tidak benar.
- Siroh Rasulullah Saw menyeluruh kepada seluruh sisi-sisi kehidupan beliau, karena dia mengisahkan kepada kita sejarah kehidupan beliau Saw dimasa muda sebelum menjadi Nabi dan juga menceritakan kepada kita tentang beliau sebagai seorang pembawa bendera dakwah yang memiliki gaya dan cara yang efektif dan akurat dalam menyampaikan isi dakwahnya, sebagaimana juga mengisahkan beliau sebagai seorang pemimpin negara dan sebagai pemimpin rumah tangga dan pendidik serta politikus sejati.
Ringkasnya siroh Rasulullah meliputi seluruh sisi kehidupan sosial kemanusiaan dalam suatu tatanan kemasyarakatan yang menjadikan beliau sebagai tauladan yang baik bagi da’i, panglima, bapak, suami, teman, pendidik, politikus, pemimpin negara dan yang lain-lainnya.