Membedah dan Mendedah Konsep Wahdatul Wujud (2)
Wahdatul wujud adalah hakikat dari La ilaha illallah, wahdatul wujud adalah hakikat wilayah, wahdatul wujud adalah hakikat nubuwah, wahdatul wujud adalah hakikat segala sesuatu dari sisi yang memiliki hubungan khusus dengan zat aqdas Allah Swt.
Isyarat Wahdatul Wujud Dalam Alquran
Ayat Alquran al Karim mengisyaratkan tentang tauhid dan pemahaman urafa’ tentang tauhid didukung oleh ayat ini seperti dalam surah al Baqarah ayat 15; di mana pun kau palingkan wajahmu di situ ada Allah. Kami lebih dekat kepadanya dari kalian (Qs: al Waqi’ah: 85)
Dia yang pertama dan terakhir, Dia yang zahir dan Batin (QS: al Hadid: 3)
Dan pada prinsipnya, ilham tentang tauhid dengan makna yang telah disebutkan adalah berangkat dari ayat-ayat Alquran itu. Spirit ‘irfan dan makrifat hakiki adalah terdapat pada wahdatul wujud. Masalah ini adalah kongklusi dari ajaran-ajaran para nabi. Tauhid yang sebenarnya tanpa wahdatul wujud tidak akan terealisir.
Latararbelakang Konsep wahdatul Wujud
Pembahasan tentang wahdah dan katsroh wujud termasuk dari persoalan-persolan penting (filosofis) yang memiliki latarbelakang sejarah yang cukup panjang.
Analisa wahdah dan katsrah wujud termasuk masalah-masalah penting dalam filsafat dan memiliki background sejarah yang cukup panjang dalam filsafat. Masalah ini dalam hikmah muta’aliyah secara lebih umum dan dalam pelbagai pandangan secara lebih khusus diungkapkan dalam bentuk yang lain. Tentu saja, pengamatan dan penelitian terhadap masaah ini tanpa memperhatikan latarbelakang masalah ini serta prinsip-prinsipnya akan menjadi sebuah penelitian yang kurang dan tidak dapat diterima.
Karena itu, pada kesempatan kali ini kami berusaha untuk menjelaskan secara singkat sejarah pembahasan ini. Sehingga dengan demikian melalui jalan ini akan memberikan pengaruh yang jelas terhadap latarbelakang tema ini.
Wahdatul Wujud dalam Budaya Pelbagai Keyakinan dan Agama
Pandangan wahdah al wujud itu tampak dalam kaum Hindu lebih dari dua ribu tahun SM. Pemikiran Hindu dalam membahas wahdatul wujud dalam bentuk yang paling teliti, dan banyak dari makna-makna filosofis dan mistik yang populer setelah Islam, seperti identitas gaib, wujud biduni ta’ayyun, katsrah fi kamudil wahdah, khaith munbasith dan selainnya. Pelbagai istilah tersebut sangat dekat dengan pemikiran Hindu.
Corak utama tasawuf ajaran Yoga yang merupakan salah satu ajaran Hindu adalah terhubungnya jiwa manusia dengan sumber spiritualnya. Menurut pandangan ajaran ini, segala sesuatu dari bentuk-bentuk manusia, hewan dan tumbuhan sampai galaksi-galaksi dan ruh-ruh mujarrad itu semuanya memiliki satu esensi. Para pengikut ajaran ini meyakini bahwa alam wahdah atau alam persatuan itu di atas materi-materi atau alam indera yang memiliki zat yang tidak terbatas dan berdiri dengan sendirinya, dan wujud itu adalah wujud yang tidak berubah yang ada pada Brahma. Sedangkan selainnya itu merupakan manifestasi-manifestasi atau pengaruh dari seni-seninya. Dari sisi lain, wahdatul wujud merupakan pilar filsafat Denthe. Filsafat ini sebagaimana para mistikus-mistikus Islam yang berpandangan bahwa dunia adalah fatamorgana yang menipu dan filsafatnya itu sangat bertentangan dengan dualisme. Sementara itu kelompok Upanisad itu juga cenderng kepada teori wahdatul wujud. Kelompok Upanisad berpandangan bahwa segala sesuatu itu pada hakikatnya ialah satu hakikat atau tenggelam dalam satu hakikat.
Dan hakikat itu adalah sesuatu zat yang tidak terbatas yang berdiri dengan sendirinya. Dengan demikian berdasarkan hal ini, ajaran Budha itu pada batas tertentu terpengaruh dengan ajaran seperti ini, sehingga ia di golongkan dari ajaran-ajaran wahdatul wujud.
Sebagian berpandangan bahwa Pitagoras adalah salah satu orang yang penggagas teori wahdah. Menurut pandangannya, dasar dunia itu adalah berdiri berdasarkan pilar hitungan, dasar hitungan juga satu. Sebagian mengatakan bahwa angka satu yang disebutnya yang ia menganggapnya sebagai dasar dari hitungan itu adalah kode atau isyarat dari keberadaan yang Maha Satu yang merupakan sumber keberadaan makhluk dan penciptanya.
Kaum Rawwabiyun juga termasuk orang-orang yang berpandangan wahdatul wujud. Hanya saja mereka berpandangan wahdatul wujud materi. Mereka mengatakan bahwa tuhan itu mengatur alam semesta, bukan penciptanya, menurut pandangan mereka akal adalah faktor yang efektif yang bertanggung jawab terhadap dunia dan keharmonisan alam.
Tuhan tidak keluar dari alam wujud tetapi dalam seluruh atom-atom alam wujud itu dia melebur. Rawwabiyyun dalam hal ini mengatakan Tuhan dan alam tabiat adalah satu hakikat dan setiap orang yang meletakkan pada undang-undang alam, maka ia sedang menaati tuhan dan ia melakukan sesuatu yang sesuai dengan petunjuk akal.
Prnsip utama ajaran new-platoisme juga berdasarkan prinsip wahdatul wujud. Berdasarkan penjelasan-penjelasan Plato, terdapat satu wujud hakiki yang merupakan dasar keberadaan dimana ia menyebutnya dengan sebutan kebaikan yang mutlak.
Plato meyakini bahwa Tuhan adalah sesuatu yang di atas wujud karena Tuhan tidak bisa digambarkan, dibayangkan dan untuk mengetahui-Nya harus dilakukan melalui kasyaf dan syuhud (penyingkapan). Plato meyakini bahwa jenjang-jenjang wujud dilihat dari sisi kemunculannya itu berdasarkan tiga hal; yaitu akal, jiwa dan meteri.
Akal merupakan kemunculan yang pertama, dimana dari cahayanya muncul jiwa dan dari kilauan jiwa muncul materi.
Plato sebagaimana para filosof Persia meyakini bahwa akal dan nafs adalah cahaya-cahaya yang saling merefleksi. Plato mengatakan, satu hadir dalam semuanya dan sesuatu yang paling abadi dan paling sempurna adalah akal dan akal merupakan gambaran dari ahad (yang satu). Ia mengatakan; sesuatu yang muncul dari yang satu maka mau tidak mau ia akan turun dari yang satu dan yang banyak. Adapun tidak ada maujud yang banyak meskipun dia adalah banyak tapi ia juga satu. Sebagaimana tampak dalam teori-teori di atas keyakinan terhadap wahdatul wujud merupakan poin utama dari pelbagai teori ini.
Pelbagai teori ini dengan pelbagai macam bentuk dan penafsirannya mengisyaratkan bahwa betapa wahdatul wujud ini memiliki latarbelakang sejarah yang cukup panjang yang sangat memengaruhi keyakinan filosofis dan mistik Islam.
Muhammad Wahid