Transkrip Short Course Mahdawiyat ke 12 : Ciri-ciri Kepemimpinan Imam Mahdi ajf
Ciri pertama kepemimpinan Imam Zaman ajf ialah, manusia mengalami perkembangan dari segala sisi dan semua potensinya teraktualisasi. Di salah satu ayat Al Quran dikatakan, “Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya.” Tentu saja yang dimaksud bukanlah roh dari dzat-Nya. Karena dzat-Nya basith, tidak terbatas dan tidak terbagi. Berdasarkan ayat lain, “Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya.” (Al Baqarah : 31). Maksud dari ruh adalah, sifat fi’liyah-Nya. Ta’lim, atau mengajarkan mempunyai dua makna, pertama mengajarkan kepada seseorang tentang sesuatu sebagaimana ilmu hushuli (kehasilan) ada perantara untuk mendapatkannya. Kedua, mengajarkan melalui ilmu hudhuri (kehadiran), ma’lumnya sendiri hadir kepada pembelajar, tanpa melalui perantara. Misalnya cinta, tidak ada gambaran cinta dalam pikiran kita, tetapi kita merasakannya. Seperti kesedihan, rasa gundah, kebahagiaan.
Maka di ayat 31 surat Al Baqarah yang dimaksud bukanlah ilmu hushuli, tetapi melalui ilmu hudhuri. Hakikat nama-nama itu hadir di dalam diri Nabi Adam as. Asma Ilahi ada di diri Nabi Adam as. Begit juga, ruh manusia diciptakan dari nama-nama Ilahi. Itulah kenapa manusia disebut sebagai ciptaan terbaik. Manusia memang memiliki semua nama dan sifat Allah swt, tetapi masih bilquwwah (potensial). Mereka memiliki kemampuan untuk mengaktualkan nama dan sifat Allah. Seperti benih yang berpotensi menjadi pohon, tetapi sekarang ia tetaplah benih. Benih itu harus ditanam, diberi air, pupuk, agar potensinya menjadi pohon bisa teraktualkan. Manusia bisa mengaktualkan semua nama dan sifat Allah swt ketika zuhur Imam Zaman ajf terjadi. Karena di periode itu, cahaya Ilahi menyinari benih (potensi) yang ada pada diri kita. Inilah Yaumullah, khalifah Ilahi punya kuasa penuh untuk memerintahkan segalanya di bumi. Saat itulah umat manusia sampai pada kesempurnaannya.
Ciri-ciri kedua, manusia kembali pada fitrahnya. Manusia diciptakan oleh Allah swt, maka sudah pasti secara fitrah mereka mencintai Penciptanya. Allah swt tidak terbatas, manusia pun menyukai ketidakterbatasan/keabadian. Manusia tidak pernah puas dengan keterbatasan, terus mencari kesempurnaan. Mereka terus mencari kekuatan tidak terbatas, dari kekayaan, tahta, penilaian dari orang lain, tetapi tidak ada yang berhasil memenuhinya. Namun jika manusia terus mengingat Allah swt, mereka akan mendapatkan ketenangan, karena Allah swt adalah ketidakterbatasan itu sendiri. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Shadiq as Dunia bagai air laut, semakin kita minum semakin kita haus.
Inilah kenapa ciri-ciri Pemerintahan Imam yang kedua disebut Wajhullah, yaitu Imam menunjukkan kesempurnaan mutlak, menunjukkan Allah swt. Siapa yang ingin sampai pada tingkatan itu, kenalilah dan patuhi Imam. Tidak ada lagi pertumpahan darah dan perang, karena telah datang Wajhullah. Manusia menemukan apa yang selama ini mereka cari, yaitu kesempurnaan mutlak. Dunia dipenuhi dengan kedamaian dan satu sama lain hidup dengan tenang.
Ciri-ciri ketiga, terwujudnya kedaulatan ilmu tak terbatas. Semua hijab ilmu dan pengetahuan akan tersingkap. Seperti dikatakan oleh Nabi saw, saat zuhur nanti dunia akan dipenuhi dengan ilmu yang sebelumnya dipenuhi dengan kebodohan. Bayangkan ketika Imam zuhur dengan segala perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi, manusia akan berpikir bahwa mereka tidak mengetahui apa-apa. Manusia akan menyusuri hingga langit ke tujuh, sedangkan di zaman keghaiban mereka bahkan tidak bisa sampai ke langit pertama. Manusia selama ini seakan hanya mempelajari dua huruf dari segala hakikat keilmuan yang sebenarnya ada.
Ciri keempat, Dunia akan diatur oleh Kudrat serta keinginan dan keputusan mutlak Ilahi. Karena Imam adalah Yadullah, beliau mempunyai kudrat Allah swt di tangannya untuk mengatur dunia. Imam telah sampai pada sebab-sebab kekuasaan Ilahi. Pada ziarah Imam Husain as dikatakan, dalam penentuan urusan-urusan mereka ada Iradah Allah. Iradah Allah memasuki kalian, memasuki rumah-rumah kalian. Imam akan menjalankan Iradah Allah di muka bumi.
Ayatullah Syeikh Hasan Ali Noukhudaki Esfahani, salah satu ulama yang mempunyai karimah. Ada seorang pemuda yang baru saja pulang dari Eropa ke Iran, ia berkata pada Ayatullah Noukhudaki bahwa sekarang manusia mengalami banyak kemajuan, dari mulai pendidika, teknologi, keamanan dan pertahanan. Bagaimana Imam Zaman akan melawan dan bertahan dari mereka semua? Ayatullah berkata, ‘Akan saya jawab setelah salat.’ Selesai salat mereka berjalan ke pinggir jalan, Ayatullah mengambil sebuah paku dan menancapkannya di jalan. Seketika beberapa mobil yang sedang berjalan pun terhenti. Ayatullah berkata pada pemuda, ‘Saya hanya debu kaki Imam Zaman, tapi dengan satu paku kecil ini saya bisa menghentikan beberapa mobil yang mesinnya canggih. Lalu anda bertanya bagaimana Imam melawan semua kemajuan ini? Kekuatan Imam adalah kekuatan Ilahi. Saat Imam menginginkan, beliau bahkan bisa mengehentikan semua perputaran tata surya.’
(Div. Perempuan Ikmal bekerjasama dengan bagian Short Course Jamiah al Musthafa mengadakan short course Mahdawiyat)