Transkrip Short Course Mahdawiyat ke 13 : Ciri-ciri Kepemimpinan Imam Mahdi ajf Bag 2
Ciri kelima dari Kepemimpinan Imam Mahdi as adalah Allah Swt benar-benar menampakkan kecintaannya pada saat itu. Banyak riwayat atau doa yang menyebutkan Imam adalah perwujudan / personifikasi rahmat luas Allah Swt seperti dalam ziarah Aba Abdillah as dan doa Kumail. Sebagaimana dalam ayat Al-Quran disebutkan “Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Imam adalah rahmat Allah Swt yang luas itu.
Namun tetap perlu disampaikan bahwa semua yang dimiliki Allah Swt dari dirinya sendiri, sedangkan yang dimiliki Imam bukan dari dirinya sendiri tapi atas restu dari-Nya. Imam butuh di hadapan Allah Swt. Semua manusia termasuk Imam adalah bagian dari ayat yang berikut;
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ اِلَى اللّٰهِ ۚوَاللّٰهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ
“Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), lagi Maha Terpuji.”
Dengan demikian imam memiliki semua sifat-sifat Tuhan karena sebuah pemberian. Salah satu sifat Allah yang ada pada Imam adalah sifat rahmat/penyayang. Barang siapa yang menginginkan rahmat Allah Swt maka bisa mereka dapatkan melalui perantara Imam.
Dalam sebuah hadis Rasul bersabda, “Aku dan Ali adalah ayah untuk umat ini” Saat Rasul saw mengenalkan dirinya dan Imam Ali sebagai ayah umat , bukan berarti hanya berhenti pada Imam Ali as saja, Rasul mengatakan hal tersebut karena Imam Ali adalah Imam yang memimpin pada saat itu. Berarti hadis tersebut misdaq dan personifikasinya semua imam termasuk di dalamnya Imam Mahdi as.
Seperti yang kita ketahui bahwa ayah selalu memikirkan dan mengkhawatirkan pendidikan, perkawinan, penghasilan, ibadah, masa depan, kesehatan dan keselamatan anaknya. Imam Mahdi as juga demikian, beliau memikirkan kesempurnaan, kebahagiaan, malam pertama di alam kubur, dan surga kita. Beliau juga yang siang dan malam mendoakan para pendosa seribu kali. Imam tidak pernah melupakan kita. Beliau selalu memikirkan kesempurnaan kita di semua sisi.
Pada masa pemerintahan Imam Mahdi nanti rahmat ini akan sempurna dan semua manusia akan memanfaatkan rahmat ini, karena sebelum munculnya Imam Mahdi as tidak semua memanfaatkan rahmat ini. Persis seperti anak kecil yang jauh dari ayah ibunya, secara langsung mereka tidak dapat menikmati kasih sayang ayah ibunya, namun ketika sudah dekat mereka akan merasakannya.
Ciri keenam dari Kepemimpinan Imam Mahdi as adalah keadilan Allah akan menjadi sempurna. Di dalam riwayat yang dinukil baik oleh Syi’ah maupun Ahlusunnah disebutkan, “Bumi ini akan dipenuhi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi oleh kezaliman”.
Makna keadilan adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya. Di dunia hubungan kita terbagi menjadi tiga: Hubungan kita dengan Allah Swt, hubungan kita dengan manusia dan hubungan kita dengan diri kita sendiri. Pada masa pemerintahan Imam Mahdi as hubungan kita dengan Allah Swt akan terjadi secara adil, ibadah kita akan terlaksana dengan baik. Begitu juga hubungannya dengan dirinya juga akan terlaksana dengan baik. Sebagaimana ayat menegaskan, Mereka akan menyembah-Ku dengan tanpa menyekutukan-Ku. Atau ayat yang wujud tafsirnya yang utuh terjadi di masa dhuhur, dan kepadanya seluruh yang ada di langit dan bumi baik dengan suka rela atau terpaksa.
Hubungan dengan diri sendiri juga demikian. Saat ini kita tidak punya keseimbangan dalam jiwa dan psikologi kita. Di masa itu ketenangan akan terwujud. Mengingat dzikrullah yang menjadi obat penenang jiwa telah sempurna.
Tak ketinggalan dalam hubungan sosial, keadilan akan berlaku, sekarang kita sering kali berada di lingkungan yang buruk. Ada banyak hak-hak hewan, tumbuhan yang belum di penuhi. Belum lagi hubungan kita dengan manusianya baik yang berkaitan dengan budaya, hukum, politik, militer dll. Masih banyak yang tak berkeadilan.
Namun di masa pemerintahan Imam Mahdi as semua akan berjalan dengan baik. Semua urusan akan berada pada tempatnya. Setiap orang yang diberikan tanggung jawab menjadi apa saja, menteri, kepala sekolah dan yang lainnya, mereka akan berada pada posisi yang benar.
Bumi akan terbagi menjadi 313 sektor dengan pengatur / pemimpin yang telah ditunjuk oleh Imam. Pengadilannya akan berjalan dengan baik, tidak ada yang dihakimi dengan tanpa keadilan. Setiap orang tidak akan bermasalah dari segi ekonominya, karena yang memiliki tanggung jawab mengeluarkan harta seperti zakat, khumus dan sedekah akan mereka keluarkan, dan tidak akan ada penghalang bagi orang yang berhak menerimanya.
Ciri ketujuh Kepemimpinan Imam Mahdi adalah kepemimpinan hak / kebenaran. Segala kebenaran akan teralisasi di masa itu. Seperti dalam doa Nudbah, Wa yuhiqqal haqqa wa yuhaqqiquhu.
Akan tetapi ada hal yang perlu dicermati di sini. Dalam sebuah ayat kita mendapati Allah Swt berfirman, bahwa setiap nabi pasti memiliki musuh baik dia adalah setan, manusia atau jin.
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيْنَ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ …
Dari sini kita pahami bahwa hak dan batil selalu bertentangan dan salalu berhadapan. Namun perselisihan / peperangan antara hak dan batil yang terjadi di sepanjang sejarah pada level permukaan saja. Contoh dua pohon yang satu pohon kebenaran dan yang satu pohon kebatilan, kedua pohon ini saling berselisih misalnya ranting kebenaran mengalahkan dan mematahkan ranting kebatilan. Namun ranting yang lain akan tumbuh kembali. Karena pohon kebatilan masih memiliki akar yang kuat.
Suatu masa ada ranting yang bernama Ibrahim dan ranting Namrud yang beradu, atau ranting bernama Musa dan ranting yang bernama Firaun, atau ranting bernama Nabi Muhammad saw dan ranting bernama Abu Jahl atau Abu Lahab. Setiap masa pasti ada perselisihan antara yang hak dan yang batil. Dan perselisihan ini tidak akan berakhir. Namun perselisihan antara satu ranting dengan ranting yang lain akan berakhir pada masa kepemimpinan Imam Mahdi as. Yang ada perselisihan antara akar kebenaran dan akar kebatilan. Dan akar kebenaran akan mengalahkan akar kebatilan. Dengan demikian alam akan dipenuhi dengan kebenaran. Inilah yang dimaksud dari makna ayat:
وَقُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۖاِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا
Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.
Dengan disertakannya alif dan lam dalam kalimat الْحَقُّ dan الْبَاطِلَ maka seluruh kebenaran akan datang dan seluruh kebatilan akan musnah.
Jika kebenaran ini mengalahkan kebatilan maka tidak akan ada kebatilan dalam kehidupan manusia, dan semua kesempatan manusia tidak akan dicampuri dengan kebatilan.
Ciri kedelapan dari Kepemimpinan Imam Mahdi as adalah manusia akan sampai pada kesempurnaan. Kita perlu tahu bahwa semua mahluk bisa sampai pada kesempurnaan, namun setiap darinya berbeda-berbeda kesempurnaannya, seperti pohon akan sampai pada kesempurnaannya jika bisa menghasilkan buah yang baik. Atau hewan akan sampai pada kesempurnaan saat bisa menghasilkan daging yang terbaik. Manusiapun akan sampai pada kesempurnaan saat tubuhnya tidak sakit misalnya. Jadi tidak akan ada manusia yang sakit semua manusia akan sehat. Bahkan pada hakikatnya doa yang dianjurkan di bulan Ramadhan itu akan terjadi di masa pemerintahan Imam Mahdi as:
اللَّهُمَّ أَدْخِلْ عَلَى أَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ.اللَّهُمَّ أَغْنِ كُلَّ فَقِيرٍ.اللَّهُمَّ أَشْبِعْ كُلَّ جَائِعٍ.اللَّهُمَّ اكْسُ كُلَّ عُرْيَانٍ.اللَّهُمَّ اقْضِ دَيْنَ كُلِّ مَدِينٍ.اللَّهُمَّ فَرِّجْ عَنْ كُلِّ مَكْرُوبٍ.اللَّهُمَّ رُدَّ كُلَّ غَرِيبٍ.اللَّهُمَّ فُكَّ كُلَّ أَسِيرٍ.اللَّهُمَّ أَصْلِحْ كُلَّ فَاسِدٍ مِنْ أُمُورِ الْمُسْلِمِينَ.اللَّهُمَّ اشْفِ كُلَّ مَرِيضٍ.اللَّهُمَّ سُدَّ فَقْرَنَا بِغِنَاكَ.اللَّهُمَّ غَيِّرْ سُوءَ حَالِنَا بِحُسْنِ حَالِكَ.اللَّهُمَّ اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَ أَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ إِنَّكَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ “
Yakni semua yang ada di alam kubur akan bahagia, tidak ada orang fakir, tidak ada orang yang kelaparan dan seterusnya.
Dan hal ini bukan sesuatu yang mutahil. Saat Aba Abdillah syahid manusia merasa sedih dan berkabung, sebaliknya dimasa kemunculan Imam Mahdi semua orang akan bahagia.
Kesempurnaan yang disebutkan di atas adalah kesempurnaan materi. Kesempurnaan maknawi jauh lebih penting dari ini semua. Di masa kepemimpinan Imam Mahdi as manusia juga akan sampai pada kesempurnaan maknawinya. Misalnya mata manusia akan sampai pada kesempurnaan, maknanya mereka tidak akan melihat kecuali Allah swt, telinga mereka akan sampai pada kesempurnaan, yakni tidak ada yang bisa mereka dengar kecuali suara malaikat dan panggilan Tuhan. Hati manusia akan sampai pada kesempurnaan. Yakni hati mereka akan diisi dengan kecintaan kepada Allah Swt.
Ciri kesembilan Kepemimpinan Imam Mahdi as akan berdiri di atas 4 poros/Pilar
Surah Al-Hajj ayat 41 menyebutkan:
اَلَّذِيْنَ اِنْ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ وَاَمَرُوْا بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَلِلّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ
(Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.
Ayat ini ditafsirkan pada masa munculnya Imam Mahdi as
Empat pilar dan poros yang menjadi pijakan pemerintahan Imam adalah:
- Mendirikan shalat.
- Menunaikan zakat, Zakat tidak hanya berkaitan dengan harta saja tapi setiap hubungan manusia dengan yang lain disebut zakat, seperti berbagi ilmu pengetahuan. Walaupun yang gamblang adalah zakat harta. Ada zakat yang wajib seperti khumus dan zakat mal atau zakat yang sifatnya sunnah seperti harta yang kita keluarkan untuk urusan agama, uang yang kita berikan pada orang miskin.
- Menyeru pada yang makruf.
- Mencegah dari yang mungkar.
Ini semua akan terlaksana dengan baik tidak akan ada kemungkaran yang akan terjadi di muka bumi. Yang ada hanya kebaikan dan makruf saja.
Ciri kesepuluh dalam Kepemimpinan Imam Mahdi as adalah alam akan dipenuhi oleh cahaya Allah Swt. yang dimaksud dari cahaya adalah wujud Allah, disebut dengan cahaya karena memberikan cahaya, hidayah, gerak, kehidupan di dalamnya.
Al-hasil segala keindahan akan tampak saat itu. Dengan kata lain kepemimpinan Imam Mahdi as adalah surga dunia. Sebagian mengatakan manusia akan merasakan kembali surga yang pernah ditinggali Nabi Adam as.
Ciri kesebelas dalam Kepemimpinan Imam tujuan penciptaan akan teraih. Dalam ayat di surah Adz-Dzariyat disebutkan, Kami tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. Dengan demikian ibadah adalah tujuan penciptaan manusia. Di ayat yang lain di surah Nur disebutkan, Mereka akan menyembah-Ku tanpa sedikitpun melakukan kesyirikan.
Dengan demikian di masa dhuhur ibadah yang menjadi tujuan penciptaan akan menjadi ibadah yang sempurna dan utuh. Atau dengan kata lain tujuan pencitaan ini adalah masa dhuhur Imam Mahdi as. Karena sesuai ayat Al-Quran di masa itu ada agama yang telah sempurna dan diridhoi akan diperaktekkan dan ada keamanan dan kedamaian di segala lini yang menggantikan ketakutan. Sehingga cinta manusia kepada Allah Swt akan sampai kepada puncaknya.
(Div Perempuan Ikmal bekerjasama dengan bagian short coures Jamiah Al Musthafa mengadakan Short Ccourese Mahdawiyat)